Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan revolusi ilmu
pengetahuan?Apakah revolusi tersebut memiliki kegunaan?Revolusi ilmu
pengetahuan muncul di Eropa sekitar Abad XVII ketika sedang dilanda krisis
kehidupan yang cukup berat.
Kehidupan ekonomi yang tidak menguntungkan sebagian rakyat
jelata dan kehidupan kenegaraan feodalisme yang sangat matrealistis kapitalis
menyebabkan gejolak pada bangsa Eropa. Beberapa revolusi terjadi antara lain,
Revolusi Industri, Revolusi Pertanian, Revolusi Perancis, dan Revolusi Ilmu
Pengetahuan.
Revolusi ilmu pengetahuan merupakan suatu revolusi yang
menandakan bangkitnya kelompok intelektual bangsa Eropa mengenai cara berpikir
keilmiahan. Revolusi ilmu pengetahuan adalah sebuah revolusi mengenai perubahan
cara berpikir serta persepsi manusia dalam mendapatkan pengetahuan bagi
dirinya. Perubahan persepsi manusia tersebut adalah perubahan dari cara
berpikir yang ontologis ke cara berpikir matematis mekanistis. Cara berpikir
ontologis adalah warisan yang ditinggalkan bangsa Eropa ketika Abad Pertengahan
diberlakukan hukum agama bagi segala-galanya, termasuk kegiatan ilmu
pengetahuan.Saat Abad Renaissance manusia tidak lagi menjadi citra tuhan,
tetapi manusia juga memiliki rasio atau keadaran manusia serta kreativitas
keinginan untuk maju, memperbaiki kebudayaan manusia.Pengetahuan dilandaskan
rasionalitas dan empiristis yang berkembang pesat dengan pendekatan matematis
yang diterapkan dalam kajiannya.
Dunia
manusia dan pengetahuannya adalah dunia antroposentris, dunia yang terpusat
pada "kekuataan" akal budi manusia. Pada masa Renaissance dibangun
kejayaan bangsa Eropa, yaitu mulai dipelajarinya pengetahuan yang berlandaskan
rasionalitas dan empiristis. Berbagai peninggalan bangunan, yang megah seperti
karya seni (seni lukis, pahat dan arsitektur) yang berada di daratan Eropa
menandai bangkitnya bangsa Eropa untuk menguasai dunia seni maupun ilmu
pengetahuan. Tokoh-tokoh pembaharu Humanis Renaissance, seperti Leonardo da
Vinci, Michelangelo. N. Copernicus, J. Keppler dan Galileo Galilei sangatlah
termashur dengan karya-karya seni dan penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Fenomena alam, sosial budaya dipelajari, diamati secara cermat untuk kemudian
dimanfaatkannya. Dari upaya yang cukup lama dan tak kenal lelah, maka
berkembanglah ilmu-ilmu pengetahuan kealaman seperti fisika, ilmu kimia,
kedokteran dan itu berkembang hingga ke Abad Aufklaerung (Abad Pencerahan),
abad XVIII. Perintis ilmu fisika adalah Sir Isaac Newton yang mendasarkan
fisika klasik dengan bukunya "Philosophiae
NaturalisPrincipia Mathematica" - “Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan
prinsip-prinsip matematis”. Sejak itulah ilmu pengetahuan berkembang pesat
dengan pendekatan matematis yang diterapkan dalam kajiannya.
Cara berpikir matematis mekanistis dalam revolusi ilmu
pengetahuan yang dipelopori oleh Newton menjadi semacam gaya para intelektual
untuk membuat analisis dalam penelitiannya. Pendekatan yang bersifat kausalitas
yang didukung dengan percobaan atau eksperimen melalui usaha uji coba model
tiruan dari objek yang sesungguhnya membuat para peneliti dapat mengembangkan
penelitiannya dengan lebih sempurna.
Akibat
dari perjalanan proses revolusi ilmu pengetahuan, memunculkan adanya
nilai-nilai dasar yang tampil dalam perubahan cara berpikir manusia.
Nilai-nilai dasar itu adalah nilai alam, budaya dan ekonomi.
Akibat
dari "perjalanan" dan proses revolusi ilmu pengeta-huan, memunculkan
adanya nilai-nilai dasar yang tampil pada perubahan cara berpikir manusianya.
Nilai-nilai dasar itu, pertama nilai
alam. Alam semesta memiliki tata susunan yang berada pada hukum alam dan
kosmos adalah sesuatu yang dianggap memiliki struktur tertentu. Kedua, nilai budaya. Kemajuan manusia
ditandai dengan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk
memajukan kebudayaan manusia. Dengan kemajuan manusia terutama dalam cara
berpikir yang antroposentris, manusia mampu mengubah kebudayaannya dan
teknologinya menjadi sesuatu yang sangat berarti dan bermakna bagi kehidupan
manusia melalui proses belajar. Ketiga,
nilai ekonomi. Nilai ini tercipta karena para pelaku revolusi ilmu
pengetahuan memiliki semangat kerja yang tinggi. Para ilmuwan mulai menciptakan
teknologi yang tepat guna bagi kebutuhan masyarakat, sehingga diciptakan mesin
untuk mengisi kebutuhan kehidupan manusia dalam berbagai sektor industri. Pada
awalnya industri mula-mula berasal dari kerja rumahan (industri rumahan) hingga
ke industri pabrikasi. Hasil atau barang yang diciptakan berkat adanya
mesin-mesin (industri pabrikasi) tersebut dan mampu menembus pasaran dengan
daya jual yang tinggi. Dengan demikian tercipta adanya nilai ekonomis yang
menuntut kemandirian, tanggung jawab serta kerjasama diantara para pelaku
tersebut agar nilai ekonomis dapat dimanfaatkan tidak hanya bagi sekelompok orang
saja tapi seluruh masyarakat.
Revolusi sains sebagai epesode perkembangan nonkomulatif
yang didalamnya paradigma yang lama di gantikan seluruhnya atau sebagian
oleh paradigma baru yang tidak dapat didamaiakan dengan paradigma
sebelumnya
Revolusi politik di bawa oleh kesadaran yang semakin tumbuh,
yang seringterbatas pada suatu segmen dari masyarakat politik, bahwa
lembaga-lembaga yangtidak lagi memadai untuk menghadapi masalah-masalah yang di
kemukakan olehlingkungan yang sebagian di ciptakan oleh lembaga-lembaga
itu.Revolusi sains dibawa oleh kesadaran yang semakin tumbuh yang sering
terbatas pada subdevisiyang sempit dari masyarakat sains, bahwa paradigma yang
ada tidak lagi berfungsi secara memadai dalam eksplorasi suatu aspek dari
alam. Perkembangan politik maupun
sains, kesadaran akan adanya fungsi yang dapat menyebabkankrisis merupakan
prasyarat bagi revolusi.
Revolusi politik bertujuan mengubah lembaga-lembaga politik
itusendiri.oleh sebab itu, keberhasilannya memerlukan pelepasan sebagian
dari perangkat lembaga untuk di ganti oleh yang lain, dan masyarakat
tidak sepenuhnya di perintah oleh lembaga tersebut. Mula-mula hanya krisis
yang mengurangi lembaga politik, seperti menurunnya peran paradigma. Hal
ini bertujuan berdemonstrasikan bahwa study historis tentang perubahan
paradigm menyingkap karakteristik yang mirip dalam evolusi sains. Seperti
pemulihan diantara lembaga-lembaga politik yang berkompetisi, pemilihan
diantara pemerintah paradigma yang bersaingan ternyata merupakan pemilihan
diantara modus-modus kehidupan masyarakat yang
bertentangan.Karena yang memilikikarakter itu, pemilihannya
tidak dapat di tentukan dengan prosedur evaluatif yangmenjadi
karakteristik yang normal, sebab tergantung pada paradigma tertentu
dan paradigma itu sedang di permasalahkan
sebagaimana mestinya. Masuk pada debat paradigma,
maka perannya perlu sekuler untuk membela paradigma itu,sekuleritas yang
dilibatkan itu menyebabkan argumen-argumen salah bahkantidak berpengaruh.
Revolusi
ilmu pengetahuan merupakan suatu revolusi yang menandakan bengkitnya
kelompok intelektual bangsa Eropa mengenai cara bepikir keilmiahan.Revolusi
ilmu pengetahuan adalah sebuah revolusi mengenai perubahan cara berpikir
serta persepsi manusia dalam mendapatkan pengetahuan bagi dirinya.Perubahan
persepsi manusia tersebut adalah perubahan dari cara berpikir yangontologis ke
cara berpikir matematis
mekanistis. Pada abad
pertengahandiberlakukan
hukum agama bagi segala-galanya, termasuk kegiatan ilmu pengetahuan.Saat
abad Renaissance manusia tidak lagi menjadi citra tuhan, tetapimanusia juga
memiliki rasio atau kesadaran manusia serta kreativitas keinginanuntuk maju,
memperbaiki kebudayaan manusia.Pengetahuan dilandaskanrasionalitas dan empiristis
yang berkembang pesat dengan pendekatan matematisyang diterapkan dalam
kajiannya.
Cara
berpikir mekanistis dalam revolusi ilmu pengetahuan yangdipelopori oleh Newton
menjadi semacam gaya para intelektual untuk membuatanalisis dalam penelitiannya.
Pendekatan yang bersifat kausalitas yang didukungdengan percobaan atau
eksperimen melalui usaha uji coba model tiruan dari objek yang
sesungguhnya membuat para peneliti
dapat mengembangkan penelitiannyadengan
lebih sempurna.
Salah
satu pemikir atau ilmuwan yang memberikan kontribusi besar dalam revolusi
ilmiah adalah Thomas Samual Kuhn, seorang tokoh yang lahir diCincinnati, Ohio. Munculnya buku
beliau yang berjudul ”The Structure of Scientific Revolutions” banyak
mengubah persepsi orang tentang apa yangdinamakan ilmu. Jika sebagian orang
mengatakan pergerakan ilmu itu linier-akumulatif, maka Thomas Kuhn mengatakan,
ilmu bergerak melalui tahapan-tahapan yang akan berpuncak pada kondisi normal
dan kemudian krisis karenatelah digantikan oleh ilmu atau paradigma baru.
Thomas Kuhn, mula-mula sebagai seorang ahli fisika yang
dalam perkembangannya mendalami sejarah ilmu dan filsafat ilmu. Beliau
lebihmengutamakan sejarah ilmu sebagai titik awal segala
penyelidikannya.Filsafatilmu diharapkan bisa semakin mendekati kenyataan ilmu
dan aktifitas ilmiah yangsesungguhnya. Begitu urgensinya sejarah ilmu ini dalam
membuktikan teori-teoriatau sistem, dapat menghantarkan kemajuan
revolusi-revolusi ilmiah.
REVOLUSI
SAINS MENURUT THOMAS KUHN
Thomas Samuel Kuhn (1922-1996) menulis panjang lebar tentang
sejarahilmu pengetahuan, dan mengembangkan beberapa gagasan penting dalam
filsafatilmu pengetahuan. Ia sangat terkenal karena bukunya “The Structure of
ScientificRevolutions” di mana ia menyampaikan gagasan bahwa sains tidak "berkembangsecara
bertahap menuju kebenaran", tapi malah mengalami revolusi periodik yangdia
sebut pergeseran paradigma. Analisis Kuhn tentang sejarah ilmu
pengetahuanmenunjukkan kepadanya bahwa praktek ilmu datang dalam tiga fase;
yaitu:
1) Tahap
pertama, tahap pra-ilmiah, yang mengalami hanya sekali dimana tidak ada
konsensus tentang teori apapun. Penjelasan fase ini umumnya ditandai
oleh beberapa teori yang tidak sesuai dan tidak lengkap. Akhirnya salah
satu dariteori ini "menang".
2) Tahap
kedua, Normal Science. Seorang ilmuwan yang bekerja dalam fase inimemiliki
teori override (kumpulan teori) yang oleh Kuhn disebut sebagai paradigma.
Dalam ilmu pengetahuan normal, tugas ilmuwan adalah rumit,memperluas, dan lebih
membenarkan paradigma. Akhirnya, bagaimanapun,masalah muncul, dan teori ini
diubah dalam ad hoc cara untuk mengakomodasi bukti eksperimental yang
mungkin tampaknya bertentangan dengan teori asli.Akhirnya, teori penjelasan
saat ini gagal untuk menjelaskan beberapa fenomena atau kelompok daripadanya,
dan seseorang mengusulkan penggantian atau redefinisi dari teori ini.
3) Tahap
ketiga, pergeseran paradigma, mengantar pada periode baru ilmu pengetahuan
revolusioner. Kuhn percaya bahwa semua bidang ilmiah melalui pergeseran
paradigma ini berkali-kali, seperti teori-teori baru menggantikanyang lama.
Sebagi contoh fenomena adanya pergeseran paradigma ini
adalah tentang pendapat Copernicus bahwa bumi berputar mengelilingi
matahari, sebelumnyaPtolemeus menyatakan bahwa matahari dan planet-planet lain
serta bintang- bintang, berputar mengelilingi bumi.Contoh lainnya yang
lebih baru adalah penerimaan Einstein relativitas umum untuk menggantikan
Newton tentanggravitasi pada tahun 1920 dan 1930; dan lempeng tektonik Wegener
tahun 1960oleh ahli geologi.
Menurut Kuhn, ilmu sebelum dan sesudah pergeseran paradigma
begitu jauh berbeda melihat teori-teori mereka yang tak tertandingi,
pergeseran paradigma tidak hanya mengubah satu teori, hal itu akan
mengubah cara bahwakata-kata yang didefinisikan, cara para ilmuwan melihat
mereka subjek, danmungkin yang paling penting pertanyaan-pertanyaan yang
dianggap sah, danaturan-aturan yang digunakan untuk menentukan kebenaran suatu
teori tertentu.Konsep sentral dari teori/epistemologi filsafat Thomas Kuhn
adalah padaistilah yang dinamakan “paradigma”.Istilah ini tidak dijelaskan
secara konsisten,sehingga dalam berbagai keterangannya sering berubah konteks
dan arti.
Adadua perbedaan fundamental terhadap istilah paradigma yang
digunakan olehKuhn, yaitu:
1) Paradigma
ialah apa yang akan kita paparkan dari pengujian perilaku anggota-anggota
masyarakat ilmiah yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Paradigma
dipakai sebagai keseluruhan konstelasi keyakinan, nilai, teknik, danlain-lain
yang telah dilakukan anggota-anggota masyarakat yang telah diakui.
Paradigma ini membimbing kegiatan ilmiah dalam masa sains
normal, dimana para ilmuan berkesempatan menjabarkan dan mengembangkannya
secaraterperinci dan mendalam, karena disibukkan dengan hal-hal yang
mendasar.PadaSains normal "memberi arti secara tegas penelitian yang
berdasarkan satu ataulebih melewati prestasi ilmiah, prestasi bahwa komunitas
ilmiah tertentumengakui untuk sementara waktu sebagai menyediakan dasar untuk
berlatih lebihlanjut".Dalam tahapan ini, seorang ilmuan tidak bersikap
kritis terhadap paradigma yang membimbing aktivitas ilmiahnya, dan selama
menjalankan risetini, ilmuan bisa menjumpai berbagai fenomena yang tidak bisa
diterangkandengan teorinya.Inilah yang disebut dengan
anomali. Dalam konsep paradigma membantu komunitas ilmiah untuk mengikat
disiplin mereka dalam membantu para ilmuwan untuk :
1)
Membuat
jalan penyelidikan.
2)
Merumuskan
pertanyaan
3)
Memilih
metode yang digunakan untuk memeriksa pertanyaan-pertanyaan
4)
Mendefinisikan
bidang relevansi
5)
Membangun
/ menciptakan makna.
Sebuah paradigma membimbing seluruh kelompok riset, dan
inilah kriteriayang paling jelas menyatakan bidang ilmu. Berbagai transformasi
paradigm adalah bagian fari revolusi sains, sedangkan transisi yang berurutan
dari paradigma yang satu ke paradigma yang lain melalui revolusi
adalah pengembangan yang biasa dan sains yang telah matang.
0 komentar:
Posting Komentar